“Menjemput impian menjadi penulis”

 

            “Menjemput impian menjadi penulis”

            Monday, Juni 26, 2023

            KBMN 29

            Pukul 19.00 -21.00




     Resume 4

     Moderator       : Mutmainah, M.Pd

     Narasumber     ; Aam Nurhasanah, S.Pd

     Tema               :  Gali Potensi Ukir Prestasi

     Penulis            : Himmatul Jamilah, S.Pd., M.Pd

Dari judulnya KBMN malam ini, seperti agak berat untuk memulai. Seperti biasa, saat mengawali menulis, saya akan mengingat, lalu melihat, dan menulis. Demikian pula malam ini, sambil membaca kelas menulis melalui wa, saya mencoba mengetik pelan-pelan apa yang dapat  saya tuangkan.

Yang muda yang kreatif, nampaknya sangat tepat disandingkan pada narasumber yang sangat hebat malam ini. Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd mengawali menulis dalam bloggernya sebagai penulis pemula. Kemudian melangkah sebagai moderator, narasumber, kurator dan saat ini beliau sedang berusaha menjadi editor. Dan beliau telah melahirkan 62 buku antologi serta  berbagai kejuaraan kepenulisan yang diikutinya.

Buku antalogi adalah buku yang dibuat keroyokan atau bersama-sama dengan penulis dan diterbitkan dalam satu buku. Setiap minggu beliau selalu mengasah dan mengikuti tantangan menulis dalam kurun waktu satu minggu. Bahkan buku tersebut telah berjejer di rak-rak buku Gramedia dan toko-toko online lainnya. Juga buku dalam bentuk e-book yang menjadikan hati seorang penulis merasa bangga dan bahagia.

Menurut beliau, kegiatan yang diikuti selanjutnya adalah sebagai curator. Yang tugasnya mengumpulkan naskah, mengecek isi naskah apakah sesuai atau tidak, menyatukan naskah, sampai naskah bukunya terbit, mendata nama dan gelar untuk e-sertifikat, mengurusi alamat dan administrasi penulis sampai peserta menerima buku tersebut. Artinya beliau selalu semangat untuk mengupdate tulisannya dan kegiatannya.

Menggali potensi untuk menulis, itu tidaklah mudah. Jika ada murid yang hebat, maka pastilah gurunya jauh lebih hebat. Dan itu membuat gurunya lebih bangga terhadap murid tersebut. Butuh kemauan, proses, untuk memulai dan menyempatkan waktu serta pikiran untuk menulis. Kemampuan yang kurang dalam menulis, atau ketidakpercayaan adalah butuh waktu untuk membuang ketakutan dan ketidakpercayaan tersebut.

Malam ini sangat menginspirasi saya untuk lebih rajin menulis, dimulai dari menulis kegiatan yang ada di sekolah. Lama-lama otak, pikiran, hati dan jemari akan terbiasa merangkai huruf menjadi persatuan kata-kata yang penuh makna.

Di bawah ini merupakan jawaban dari beberapa pertanyaan yang berada di kelas online :

1.      Judul buku yang menarik dapat membuat pembaca akan membeli buku sang penulis

2.     Motivasi dalam menulis diperoleh ibu Aam dari Bunda Kanjeng atau ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Di usia lanjut beliau ( ibu Kanjeng) namun masih beraktivitas tetap menulis dan tetap semangat sehingga membuat ibu Aam menjadikan beliau sebagai panutan

3.    Menemukan potensi diri, menurut ibu Aam adalah kenali yang kita sukai. Setelah kita suka maka akan lahirlah potensi sehingga berprestasi

4.  Ibu Aam telah mengikuti kelas menulis gelombang 8 namun dilanjutkan ke gelombang 12. Ini semuakarena beliau ingin berbagi kebaikan melalui tulisan. Berkat Om Jay dan Ibu Kanjeng sebagai bapak dan ibu literasi yang telah memberikan motivasi yang sangat berharga sehingga berhasil menjadikan bu Aam penulis dan telah menerbitkan 62 buku antologi.

5.   Kegagalan yang dialami bu Aam bukanlah sebuah akhir, namun awal untuk mencapai kesuksesan yang sebenarnya. Dan kegagalan adalah sebuah pembelajaran untuk bangkit dan berprestasi.

6.  Keuntungan membuat tulisan antalogi adalah kita akan memahami gaya menulis teman yang kemudian dimodifikasi dengan gaya tulisan kita. Sehingga perbendaharaan kata yang banyak akan memudahkan kita dalam menulis.

7.   Menulis buku pelajaran di sekolah adalah kesempatan besar dan butuh perjuangan. Ada 2 pilihan menurut beliau yaitu penerbit mayor dengan seleksi ketat atau penerbit indie dengan biaya sendiri.

8.     Cara membagi waktu menurut ibu Aam adalah menentukan skala prioritas. Karena setiap tugas pasti ada deadline atau tenggat waktu. Kerjakan yang paling urgent dan mendesak.

9.      Jangan takut bermimpi jika kita mempunyai mimpi.

 

 

Salam blogger persahabatan

 



Komentar

  1. Tulisan pembukanya menarik, ditunggu tulisan berikutnya. Semangat terus menulis 😇

    BalasHapus
  2. Terimakasih Bu....atas support nya....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi – Coaching dan Supervisi Akademik Modul 2.3

“Membaca, lalu Menulislah. “

“HARUSKAH ADA TARHIB RAMADHAN?”