Mulai Dari Diri – Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak, Trapesium Usia, dan Roda Emosi

 

Tugas 1.2.a.3 Mulai Dari Diri – Modul 1.2

Nilai dan Peran Guru Penggerak, Trapesium Usia, dan Roda Emosi

 


Disusun oleh :

Himmatul Jamilah, S.Pd., M.Pd. – CGP Angkatan 9

SD Negeri Serua 04 Tangerang Selatan – Banten

 

TRAPESIUM USIA

Awalnya saya tidak memahami mengenai dua kata ini yaitu trapesium usia. Setelah saya membaca modul 1.2 akhirnya baru mengerti, dan tahu apa yang mesti saya tulis dalam tugas ini.

Tugas 1. Refleksi

Diagram Trapesium Usia

Usia aktif/ kerja



Keterangan :

Peristiwa negatif terjadi pada usia 10 tahun ( kelas 5 SD):

Selisih usia sekarang dengan peristiwa negatif adalah 50 – 10 = 40 tahun

Peristiwa positif terjadi pada usia 14 tahun ( kelas 3 SMP)

Selisih usia sekarang dengan peristiwa positif adalah 50 – 14 = 36 tahun

 Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Peristiwa negatif yang saya alami saat berusia 10 tahun lebih tepatnya saat saya duduk di kelas 5 SD. Mata Pelajaran yang tidak terlalu disukai karena belum memahami saja, yaitu matematika. Setiap Pelajaran matematika saya merasa kurang mampu, sehingga agak lamban dalam menyelesaikannya. Hal ini berkaitan dengan ulangan harian yang dilakukan oleh   guru yang agak sedikit killer dalam menjelaskan matematika. Alhasil, nilai saya jeblok di angka 5. Masih teringat bahwa anak-anak yang bernilai lima ke bawah disuruh maju ke depan untuk mendapatkan funishement sebagai akibat dari jeleknya nilai saat itu. Salah satunya saya.  Guru tersebut menyilahkan setiap siswa menarik sedikit rambut yang terletak di dekat telinga masing-masing siswa yang maju, jadi saya menarik sedikit rambut teman saya, dan rambut saya ditarik temen saya yang lain. Sehingga menimbulkan shock terapi saat itu.

Peristiwa positif terjadi saat saya berusia menjelang 14 tahun. Tepatnya kelas 3 SMP. Saya senang dengan pelajaran Bahasa Inggris karena berawal dengan rasa penasaran saja. Banyak cerita bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris itu susah. Pasti akan berdampak pada nilai yang jelek. Namun saya mempelajari secara otodidak dari membaca buku-buku di perpustakaan, serta pengajaran dari guru yang menyenangkan. Istilahnya tidak galak. Dulu hanya mengenal kata galak dan tidak galak. Ada pra Ebta yang biasa dilakukan sebelum ujian nasional atau Ebtanas. Nilai mata pelajaran Bahasa Inggris yang saya peroleh tertinggi di sekolah. Meskipun hanya 7,5. Tapi itu menimbulkan kebanggaan tersendiri dan nama saya dikenal satu sekolah. Peristiwa yang sangat membanggakan bagi saya.

Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

Kedua kejadian tersebut terjadi di sekolah, sehingga guru dan teman-teman ikut berada di dalamnya.

Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?

Peristiwa negatif : malu

Peristiwa positif  : senang, gembira, bangga, percaya diri

Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Momen yang terjadi di masa sekolah mungkin saja dapat mempengaruhi kita sampai sekarang, atau mungkin juga tidak. Hal ini dikarenakan perubahan pola pikir usia saat itu dan sekarang yang mengalami perubahan dan perbedaan. Namun, peristiwa-peristiwa negatif dan positif tersebut masih terekam jelas saat ini. Sejalannya bertambah usia, saya mampu memahami kehidupan yang terjadi di sekolah dan mempengaruhi perubahan belajar.

Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Setiap peristiwa yang terjadi baik positif atau pun negatif, terutama di lingkungan sekolah, akan membekas di benak siswa. Peran guru sebagai pendidik dengan karakter guru yang berbeda-beda, gaya belajar, dan cara berkomunikasi, senantiasa akan menjadi cerita bagi siswa di dalam perjalanan hidupnya. Emosi murid akan terbentuk saat itu. Nilai-nilai kehidupan sosial budaya sekolah turut andil membentuk atau melintas di lingkungan kehidupan siswa.

Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

Karakter kepribadian guru, gaya mengajar, serta cara berkomunikasi akan terpatri pada murid. Dan murid belajar dari semua hal yang dilakukan gurunya di sekolah. Dari peristiwa yang terjadi setiap hari, dengan tumbuh kembangnya  murid, maka peran guru sangat bermakna dan hadir memenuhi sisi hati murid yang terdalam. Seyogyanya , seorang guru menjadi contoh baik untuk menuntun perkembangan murid menuju kebahagiaan setinggi-tingginya.

 

Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Saya mempunyai jiwa semangat yang tinggi dalam belajar. Tidak mudah menyerah, seandainya saya mengalami kelelahan dan ketidakberhasilan, saya akan melihat di mana letak kesalahannya dan bagian mana yang mesti diperbaiki. Demikian pula dengan murid dan rekan guru, saya mencoba menjadi pribadi yang tidak mau menggurui, namun menjadi teman yang mendorong melakukan hal yang sejatinya dapat dikerjakan. Pembelajar adalah satu kata benda yang mempunyai dampak yang baik bagi pribadi saya. Meskipun untuk sekarang, saya lebih cenderung lamban dalam beraktivitas.

Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Peran yang dapat saya lakukan adalah memberikan semangat, motivasi, serta informasi untuk dapat melakukan kegiatan yang dapat dilakukan dalam ekosistem sekolah. Berusaha menjadi teman yang baik dalam menjalankan tugas di dunia Pendidikan khususnya dan sebagai masyarakat pada umumnya.

 

Demikian pemaparan tugas 1.2.a.3. yang dapat saya sampaikan

Terima kasih,

Salam Guru Hebat

 

 














Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi – Coaching dan Supervisi Akademik Modul 2.3

“Membaca, lalu Menulislah. “

“HARUSKAH ADA TARHIB RAMADHAN?”