Koneksi Antar Materi -Visi Guru Penggerak Modul 1.3
1.3.a.8.
Koneksi Antar Materi – Visi Guru Penggerak Modul 1.3
Oleh : Himmatul Jamilah, S.Pd., M.Pd
CGP Angkatan 9 Kota Tangerang Selatan, Banten
Tujuan
Pembelajaran yaitu CGP dapat mengaitkan materi-materi yang telah dipelajari
dan materi lain yang relevan ke dalam rencana manajemen perubahan yang
menerapkan paradigma dan model inkuiri apresiatif. Selain itu CGP dapat mengaitkan
peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan
Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri
apresiatif (IA) di sekolah.
Alhamdulillah,
saya bersyukur telah sampai di tahap modul 1.3, memahami dan menerapkan visi
guru penggerak.
Menurut KBBI, pengertian kata visi yaitu
kemampuan untuk melihat inti persoalan, pandangan atau wawasan ke depan dan
kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan
ketajaman penglihatan. Seorang guru yang berada di tengah murid dalam memandu penerapan pengetahuan, menuntun
kemampuan murid, harus memiliki visi agar keberlangsungan proses pembelajaran
mempunyai arah yang jelas. Sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara dalam 3
semboyannya :
Ing Ngarso Sung Tulodho
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Dalam perjalanan hingga modul ini, saya
menemukan keterkaitan pembelajaran modul 1.1 untuk merencanakan, melakukan
perubahan diri sebagai guru dan sebagai pendidik yang berperan menuntun murid
menuju kehidupan dan keselamatan yang setinggi-tingginya. Murid bukanlah sebuah
kertas putih kosong, namun sebuah kertas dengan garis-garis samar, yang
menghendaki untuk diperjelas sesuai
harapan di masa depan.
Pendidikan merupakan kegiatan sepanjang
masa sebagai bentuk penerapan proses memanusiakan manusia. Ujung tombak dalam
Pendidikan adalah murid. Pengajaran di sekolah merupakan bagian dari
Pendidikan. Guru harus menuntun laku murid agar menemukan tujuan dan arah yang
hendak dicapainya. Sedangkan pembentukan karakter murid, guru dapat membiasakan
melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak menjadi sebuah budaya positif.
Profil
Pelajar Pancasila
Karakter yang hendak dicapai dalam
Pendidikan di Indonesia berisikan 6 dimensi yang harus dipahami oleh seorang
guru dalam menerapkan Pendidikan. Antara lain :
Beriman dan bertaqwa ke Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia
Berkebinekhaan global
Mandiri
Bergotong royong
Bernalar kritis
Kreatif
Pelajar Pancasila yang diharapkan dalam Pendidikan merupakan pelajar yang memiliki sifat dan karakter sesuai dengan Pancasila dan mampu menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat serta menjadi individu yang bermartababat.
Nilai
dan Peran Guru Penggerak
Dalam pembentukan karakter yang
diinginkan seperti profil pelajar Pancasila, adalah nilai yang perlu dilakukan oleh guru penggerak
dalam mewujudkan Pendidikan yang maju. Seorang guru penggerak diharapkan mampu
mengembangkan diri tanpa harus menunggu dikomando oleh orang lain atau atasan (
mandiri). Dengan kemandiriannya, tentunya dapat menjadi teladan bagi
rekan sejawat dan memunculkan kolaboratif positif untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang lebih baik (kolaboratif). Guru hendaknya mampu melakukan refleksi pengalaman belajarnya baik
oleh dirinya sendiri maupun bersama pihak lain. Dengan tujuan untuk
mengevaluasi kegiatan keseharian dalam proses pembelajaran (reflektif).
Sasaran dalam pembelajaran adalah murid (berpihak pada murid). Setiap
berada di tengah murid , guru hendaknya mempunyai gambaran bahwa mereka saat
ini, akan menjalani kehidupan sebagai individu dan masyarakat dalam zaman yang
berbeda. Sebuah keniscayaan bahwa kemajuan teknologi akan mempengaruhi pola
pikir murid. Maka, guru harus mampu berinovatif sesuai perkembangan zaman,
mempunyai solusi, ide, kreativitas dan
meletakkan murid sebagai factor utama dalam perubahan (inovatif).
Berdasarkan nilai guru penggerak,
maka peran yang perlu diterapkan antara lain:
Menjadi pemimpin pembelajaran
Mewujudkan kepemimpinan murid
Mendorong kolaborasi antar guru
Menjadi coach guru lain
Menggerakkan komunitas praktisi
Jika nilai sudah tertanam pada jiwa guru,
maka perannya sebagai guru penggerak dapat terlaksana demi kemajuan Pendidikan
Indonesia.
Pendampingan
Individu bersama Bapak Yurry
Proses kegiatan
pendampingan visi guru penggerak
Visi
guru penggerak
Pada modul 1.3, dijelaskan dan telah
dipahami, bahwa visi merupakan gambaran masa depan murid yang kita inginkan. Dalam
penjabaran visi ini diperkenalkan dengan paradigma inkuiri apresiatif. Menurut Townsin, inkuiri apresiatif
dapat menyuntikkan energi, harapan dan optimisme ketika kebutuhan untuk
perubahan telah teridentifikasi. Sebuah
model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi dan pendidikan
positif , yang berpegang pada kekuatan.
Dalam pembuatan visi ini, membuat Prakarsa
perubahan diri dengan pendekatan BAGJA agar langkah-langkah terukur dan dapat
terealisasikan. BAGJA merupakan akronim bermakna terjemahan dari model 5D yaitu
Define, Discover, Dream, Design, and Deliver. Kekuatan BAGJA terdapat proses
penggalian jawaban pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu, kebaikan, dan
kebersamaan. BAGJA dimulai dengan
filosofi dan visi yang ditujukan untuk kepentingan murid dan diturunkan menjadi
tujuan-tujuan rinci berupa Prakarsa perubahan.
Setelah itu disusunlah pertanyaan-pertanyaan dan rencana tindakan yang
dilakukan.
Sebagai contoh visi guru penggerak adalah “Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas, Berkarakter, dan Nasionalis di Era Globalisasi”
Prakarsa perubahan :
Berfokus pada Visi aspek “Berkarakter” dan
Profil Pelajar Pancasila Dimensi “Mandiri”
Hal
yang diharapkan terjadi pada murid antara lain:
1. Murid
dapat mencerminkan dimensi karakter bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Murid
mempunyai karakter mandiri dan percaya diri sehingga dapat bersaing di tengah
masyarakat dan era globalisasi
3. Murid
mempunyai kepekaan terhadap lingkungannya sehingga dapat menjadi manusia yang
bermartabat
4. Murid
menjadi individu yang cerdas dan mampu berdaya saing di era globalisasi
5. Murid
mempunyai jiwa nasionalis , sesuai nilai-nilai Pancasila
Gambaran
murid di masa depan tidak akan tercapai jika guru bekerja sendiri. Dan visi hanya
menjadi ruang lingkup kecil di kelas. Adanya kolaborasi dengan pemangku
kebijakan, rekan sejawat, orang tua murid, komunitas praktisi, menjadi dasar
tercapainya visi suatu sekolah atau guru penggerak.
Wassalamu’alaikum
wrwb
Salam
guru penggerak
Tergerak,
bergerak, dan menggerakkan
Komentar
Posting Komentar