Jurnal Refleksi Modul 3.2

 Jurnal Refleksi Dwimingguan

Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 

Disusun oleh : 

Himmatul Jamilah, S.Pd., M.Pd – CGP Angkatan 9

SD Negeri Serua 04 Tangerang Selatan                

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jurnal Refleksi dwimingguan ini dibuat berdasarkan pengalaman selama proses Pendidikan Guru Penggerak dan modul 3.2 mengenai Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Saya menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu sebagai berikut: 1. Facts (peristiwa) ; 2. Feeling ( perasaan ); 3. Finding (pembelajaran ); dan 4. Future (penerapan).

Berikut adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan:

1.      Facts (Peristiwa) atau apa yang saya alami

Modul 3.2 dimulai pada tanggal 15 Februari 2024 sebagai langkah awal mengetahui pemahaman pada modul pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.  Seperti biasa dengan alur MERDEKA, untuk membaca dan memahami setiap modul yang disajikan. Mulai dari diri dengan mengingat bagian-bagian dari lingkungan sekolah dalam bentuk ekosistem dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah.

 

Tahap Eksplorasi Konsep secara mandiri CGP belajar untuk melihat sejauh mana sumber daya sekolah dapat dimanfaatkan berdasarkan Pendekatan Berbasis Aset dan Pendekatan Berbasis Kekurangan. Ekosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Unsur-unsur abiotic dan biotik saling berkaitan dan saling mempengaruhi sehingga memerlukan keterlibatan satu sama lainnya. Pendekatan berbasis aset sebagai dasar paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) yang sudah dibahas pada modul 1.3, dimana paradigma IA ini percaya bahwa setiap orang memiliki daya positif untuk terlibat dalam suatu keberhasilan.

 

Pada Ruang Kolaborasi bersama para CGP dan Fasilitator di tanggal 19-20 Februari 2024 mendapat masukan dan arahan serta melakukan diskusi dengan para cgp hebat dalam mengungkapkan ekosistem di salah satu wilayah cgp. Dengan mengidentifikasi bagian-bagian di daerah Serpong, salah satu wilayah yang kami pilih, dan mengungkapkan pemanfaatannya serta mempresentasikan pada hari berikutnya. Hal ini mengasah kami untuk tahu lebih banyak tentang sumber daya di lingkungan sekitar, dan manfaat serta perannya dalam lingkungan sekolah.

 

Demonstrasi Kontekstual , kita diminta untuk menganalisa sebuah video praktik baik dan menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dan menjabarkannya dengan tahapan BAGJA.

 

Elaborasi makin memperkuat pemahaman mengenai materi pada modul 3.2. bersama instruktur. Pada ruang koneksi antar materi , kita diminta untuk menjelaskan dalam mengelola sumber daya dengan pendekatan berbasi Aset dan kekurangan., memahami Konsep 7 modal utama di sekolah, yang perlu dikembangkan dan menjadi kekuatan dalam membangun sebuah satuan Pendidikan. Serta mengaitkan dengan setiap modul dari Pendidikan guru penggerak. Dan pada aksi nyata 3.2, kita diminta untuk mengidentifikasi asset yang dimiliki sekolah, dengan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat, orang tua murid, kepala sekolah, rekan guru juga dengan murid yang terkena manfaat langsung dari asset sekolah. Hal ini menambah keyakinan kita untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengoptimalkan kekuatan asset sekolah sebagai upaya positif.

 

2.      Feeling (Perasaan)

Tentunya perasaan saya sangat senang. Dapat membaca dan memahami ekosistem sekolah dengan mengidentifikasi dan memetakan asset-aset sekolah. Serta memanfaatkannya dengan mengggunakan pendekatan berbasis asset dan pendekatan berbasis kekurangan. Melalui komunikasi dengan Kepala Sekolah serta mendapatkan penjelasan dari Beliau, saya dapat melihat asset di sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Untuk mengembangkan sebuah program sekolah, kita dapat mengoptimalkan asset sekolah dan memerdayakan kekuatan positif yang sekolah miliki.

 

3.      Findings (Pembelajaran)

Dari pembelajaran modul 3.2 ini, saya makin memahami  tentang ekosistem sekolah dan lingkungan luar sekolah serta yang bekerja sama dengan sekolah. Dimana ada  Konsep 7 modal utama di sekolah, yang perlu dikembangkan dan menjadi kekuatan dalam membangun sebuah satuan Pendidikan antara lain :

-          Modal manusia                        - modal sosial              - modal politik

-          Modal fisik                              - modal finansial          - modal lingkungan / alam

-          Modal agama dan budaya

Pendekatan berbasis aset digunakan sebagai dasar paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA. Kekuatan sekolah dengan asset-asetnya dapat digunakan untuk peningkatan program sekolah.

 

4.      lFuture (Penerapan)

Pada bagian ini, maka saya akan menerapkan di masa datang,  memanfaatkan asset -aset sekolah dengan pendekatan komunitas berbasis asset (ABCD). Kekuatan positif sekolah akan menjadi upaya pengembangan program sekolah. Jika kita berpikir dengan pendekatan asset, maka hasilnya akan positif pula.

 

Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwi mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Guru Penggerak

Tergerak Bergerak dan Menggerakkan

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi – Coaching dan Supervisi Akademik Modul 2.3

“Membaca, lalu Menulislah. “

“HARUSKAH ADA TARHIB RAMADHAN?”